Kista, berarti
kantong abnormal yang berisi cairan abnormal di seluruh tubuh. Jadi
sebenarnya kista tak hanya bisa tumbuh di indung telur atau di ujung
saluran telur (fimbria) namun juga di kulit, paru-paru, usus bahkan
otak. Bila produksi cairan di dalam kantong kista bertambah maka kista
pun akan membesar. Lambat laun kantong kista menipis dan sangat mungkin
pecah.
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya pencemaran
udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap
kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya
tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.
Kalau dalam satu keluarga seperti adik ibu, yang mengidap miom, atau
adiknya menderita endometriosis maka gampang ditebak bahwa yang
bersangkutan punya bakat kista endometriosis. Makanan yang mengandung
lemak tinggi pun bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista.
Secara sederhana kista dapat dibedakan berdasarkan isinya:
* Kista serosum
Kista ini berisi cairan bening yang bentuk dan warnanya seperti air
perasan kunyit. Bila bersarang di indung telur maka kista ini mudah
pecah. Jenis kista ini sering berubah menjadi penyakit ganas (disebut
kanker) indung telur atau kanker ovarium. Proses pembesaran kista
serosum sangat dipengaruhi siklus haid karena saat haid terjadilah
penambahan jumlah cairan dalam indung telur.
Hormon estrogen yang meningkat saat kehamilan juga memicu pembesaran
kista. “Umumnya kista berbentuk seperti buah yang bertangkai. Bila
kehamilan makin besar, maka rahim yang membesar karena pertumbuhan janin
akan mendesak kista itu. Akibatnya, bisa saja tangkai kista terpuntir.
Keadaan ini disebut torsi yang merupakan kasus darurat karena penderita
akan mengalami sakit yang sangat. Untuk mencegah terjadinya torsi,
begitu ditemukan pada kehamilan triwulan awal, kista harus segera
diangkat.
* Kista musinosum
Kista ini berisi cairan berupa lendir kental yang lengket. Bentuknya
menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip kanji. Sama seperti
serosum, kista musinosum pun akan membesar akibat adanya kehamilan. Oleh
sebab itu, saat kista musinosum terdeteksi harus segera diangkat.
Penanganan kista musinosum pun mesti dilakukan dengan seksama agar
tidak pecah. Bila pecah, maka cairan lem kanji akan membuat lengket
organ-organ di dalam rongga perut. Kondisi ini sangat berbahaya karena
bisa membuat usus saling menempel, dan kista semakin sulit diambil.
* Kista dermoid
Bentuk cairan kista ini seperti mentega. Kandungannya tak hanya berupa
cairan tapi juga ada partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau
sisa-sisa kulit. Teorinya, dermoid timbul dari sisa-sisa sel embrio yang
terpental ke organ genital sewaktu yang bersangkutan masih dalam
kandungan. Jadi kista ini merupakan bawaan sejak lahir dan bisa dialami
pria atau wanita.
Seperti halnya kista musinosum, penanganan kista dermoid memerlukan
kehati-hatian karena bila “meletus” selain cairannya membuat lengket,
isi cairan di dalamnya, seperti rambut, gigi atau tulang, bisa masuk ke
perut sehingga menimbulkan sakit luar biasa.
* Kista endometriosis
Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum.
Penyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan
yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk ke dalam selaput
perut melalui saluran indung telur. Infeksi tersebut melemahkan
daya-tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit.
Gejala kista ini sangat khas karena berkaitan dengan haid. Seperti
diketahui, saat haid, tidak semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke
liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi ini
merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit
baru yang dikenal dengan endometriosis.
Karena sifat penyusupannya yang perlahan, endometriosis sering
disebut kanker jinak. Ia tumbuh di seluruh lapangan perut dan
pelan-pelan menyebar ke hampir semua organ tubuh misalnya usus, paru,
hati, mata, otak, kulit, otot rahim, tetapi tempat bersarang yang paling
sering adalah indung telur. Bentuk indung telur yang terkena
endometriosis akan mengembang dan bertambah besar saat haid datang.
Tak heran kalau penderita endometriosis sering mengalami nyeri haid.
Ini akibat indung telur yang membengkak saat haid. Begitu darah keluar
rasa sakit biasanya akan berkurang. “Namun, bila sudah terjadi pelekatan
di perut akan timbul sakit yang luar biasa. Seluruh tubuh, dari kepala
hingga betis terasa seperti dipelintir.
Adenomiosis mirip dengan miom, tapi lokasi tumbuhnya
di sela-sela otot rahim. Dibedakan dengan miom, karena asal-usulnya
yang tidak sama. Adenomiosis, sebenarnya adalah endometriosis, tetapi
tumbuhnya di rahim. Gangguan ini bisa diibaratkan memar pada petinju
akibat pendarahan di antara jaringan ototnya. Biasanya penderita
adenomiosis akan mengalami sakit luar biasa saat haid melebihi penderita
endometriosis yang berlokasi di tempat lain.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar